2 Kepala SD Dihipnotis Uang Tunai
Rp 8,4 Juta Raib
Supriyadi, Rimbobujang
Dua orang Kepala SD di Rimbobujang mengaku telah menjadi korban hipnotis. Akibatnya, uang Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dengan jumlah jutaan rupiah raib. Dan hingga kemarin (21/1) pelaku belum berhasil ditangkap.
Kedua kepala SD itu adalah H Malik Kepala SD No 176/VIII Petintis Kecamatan Rimbo Bujang dan Sukijan Kepala SD No 175/VII Sumber Sari Kecamatan Rimbo Ulu. Menurut pengakuan korban H Malik, pelaku yang berjumlah empat orang dengan postur badan tegap, besar dan tinggi, pada Kamis (21/1) pagi kemarin datang ke SD yang dikepalainya sekitar pukul 08.00 WIB dengan menggunakan kendaraan mobil jenis Toyota Avanza warna hitam.
Mereka mengaku anggota LSM Jambi dan ketika itu Malik hanya seorang diri menerima tamu yang tidak diundang tersebut ke sekolahnya. Ketika sudah berada di dalam ruangan kantor, keempat orang tersebut bertanya kepada Malik tentang penggunaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) selama ini di SD 176 dengan menunjukan buku pedoman penggunaan dana BOS kepada dirinya.
Sambil bertanya dan seolah–olah seperti memeriksa dana BOS, keempat orang tersebut pun membentak–bentak dan mengatakan kalau penggunaan dana BOS di SD 176 banyak kejanggalan. Kemudian, keempat orang tersebut meminta uang kepada Malik sebesar Rp 10 juta.
Namun, ketika itu Malik tidak dapat memberikan uang tersebut karena Malik belum ada uang. Akhirnya, Malik meminta waktu untuk mencari uang dulu dan oleh Malik, keempat orang tersebut diminta untuk menunggu satu jam. Setelah mengatakan untuk menunggu, Malik pergi pulang untuk mengambil uang dan ketika itu pula keempat orang tersebut juga ikut pergi dari sekolah.
Kemudian, sekitar pukul 10.00 WIB, keempat orang tersebut datang lagi ke sekolah untuk menagih janji Malik sang Kepala Sekolah tersebut. Namun, permintaan keempat orang tersebut tidak bisa dipenuhi karena Malik hanya ada uang sebesar Rp 4 Juta. Akhirnya, uang tersebut pun diberikan kepada keempat orang tersebut. “Tadinya mereka minta Rp 10 juta, karena tidak ada uang jadi saya kasih Rp 4 Juta dan ada kwitansinya bermaterai 6000,” ujar Malik.
Mereka mengisi buku tamu atas nama M Kia, M Nasir, dan Agus Ren. Sedangkan lagi tidak mengisi buku tamu. “Ketika itu saya baru sadar dan ingat setelah mereka pergi dari sekolah, Padahal, sewaktu saya ngasih uang itu disamping saya ada guru saya. Saya yakin kalau saya kena hipnotis karena saya lupa semuanya” ujarnya.
Masih menurut Malik, setelah dirinya sadar, Malik dan guru–gurunya mengejar keempat orang tersebut kearah Unit 2. Akan tetapi, pengejaran itu tak berhasil. Menurut Malik lagi, pada hari yang sama, setelah dirinya menjadi korban, Kepala SD No 175/VIII Sumber Sari yakni Sukijan juga menjadi korban dengan kerugian uang Rp 4,8 juta.
Kepala UPTD Dikbudpora Kecamatan Rimbo Bujang ketika dikonfirmasi
terkait kejadian tersebut membenarkan. “ Ya benar, Kepala sekolah sudah melapor ke saya. Untuk itu saya himbau kepada para Kepala sekolah untuk mengantisipasi agar kejadian itu tidak terulang lagi dengan kepala sekolah yang lain,” ujarnya.
Kapolres Tebo Drs AKBP M Arifin melalui Kapolsek Rimbo Bujang AKP Taufik Nurmandia ketika dikonfirmasi terkait hal itu, mengatakan bahwa belum ada korban hipnotis yang melapor. “Namun, pihak kepolisian akan melakukan penyelidikan,” tegasnya.(*)